TANGERANG – BSD City kembali meramaikan distinasi wisata kulinernya.Sejak 17 Juli 2020 tempat jajan bertajuk “GS Food Street” mulai beropersi. Lokasinya cukup strategis, di antara bangunan Stasiun KRL Commuter Line Cisauk dan Pasar Modern Intermoda BSD.
Letaknya di wilayah BSD City Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Sentral jajan ini diperuntukan bagi warga Tangerang dan sekitarnya yang suka berburu kuliner. Khususnya warga Cisauk, sudah tidak perlu lagi pergi jauh mencari panganan.
Seperti halnya wisata kuliner yang sudah ada di seputaran BSD City, GS Food Street juga menyuguhkan berbagai ragam masakan ala Barat, Asia dan lokal. Namun, suasananya jauh lebih nyaman. Cocok untuk santai keluarga dan komunitas anak muda.
Ditambah lagi, adanya sentuhan musik hidup yang di gelar tiap malam, nuansanya pun lebih semarak dan romantis. Bikin setiap pengunjung betah berlama-lama di lokasi. Menurut pengelola GS Food Street, Gita Swarantika, pusat jajan itu didirikan atas keinginan warga perumahan dan mahasiswa yang bermukim di kawasan Cisauk. Mereka berharap di wilayahnya dibangun pusat jajan sekaligus untuk santai dan ajang rendezvous (pertemuan) komunitas.
“Ya, kami apresiasi keinginan itu. Mendirikan tempat camilan dan hiburan tapi tak jauh dari lokasi tempat tinggal. Mudah dijangkau, dan nggak ribet jalannya,” papar perempuan pengusaha muda yang juga putri jurnalis senior H. Sinano Esha.
Secara ekonomi, lanjut Gita, mendirikan wisata kuliner di kawasan BSD City cukup menjanjikan, dan potensial. Khususnya di kawasan seputar Cisauk, selain sudah banyak berdiri pemukiman, juga terdapat dua perguruan tinggi: Universitas Atmajaya dan Universitas Prasetiya Mulya, di samping aktivitas padat pengguna KRL Commuter Line Stasiun Cisauk mencapai 6.000 orang setiap harinya.
“Kami kemudian menggandeng pihak manajemen Pasar Modern Intermoda BSD. Kebetulan lokasinya berdampingan dengan Stasiun Cisauk. Cukup strategis,” jelasnya lagi. Lebih jauh dikatakan Gita, kawasan tersebut dilengkapi terminal bus layang (elevated), shuttle bus BSD Link, dan antar gedung pasar modern dengan stasiun terkoneksi pintu masuk-ke luar.
“Secara fisik, keberadaan GS Food Street diuntungkan. Di mana pengguna KRL, bus dan pengunjung pasar modern dapat memanfaatkan pusat jajan kami. Apalagi posisi kami di antara bangunan pasar modern dengan stasiun,” jelasnya.
Meskipun begitu, kata Gita, pihaknya hanya mendirikan 50 lapak, di bagian depan halaman parkir. “Sudah sekita 35 lapak terisi. Mulai dari kuliner nusantara, Asia hingga Barat. Pengunjung tinggal milih menu kesukaannya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pasar Modern Intermoda BSD, Deddy. Pihaknya berharap ke depan GS Food Street menjadi distinasi wisata kuliner, menyusul lokasi serupa di kawasan BSD City yang sudah ada lebih dulu. “Memulai operasional GS Food Street di tengah pandemi Covid-19, memang tak masuk akal. Tapi bagi kami merupakan tantangan.
Alhamdulilah, belum seminggu masyarakat Cisauk dan sekitarnya menyambut hangat keberadaan pusat jajan ini. Setiap malam pengunjung cukup ramai,” jelasnya.