Monday, December 9, 2024

Agrowisata hingga Wisata Religi Antarkan Desa Alamendah Bandung Masuk 50 Besar ADWI 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong potensi agrowisata, wisata religi, hingga wisata alam di Desa Wisata Alamendah, di Kecamatan Rancabali, Bandung, yang masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 menjadi salah satu pengungkit untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.

Desa Wisata Alamendah memiliki potensi daya tarik bagi wisatawan berupa alam yakni Kawah Putih, daya tarik alam Ranca Upas, peternakan sapi perah, agrowisata pertanian sayur dan buah, Arboretum Park Alamendah, wisata edukasi berupa jelajah kopi, dan ada juga bird watching.

Di desa ini juga berkembang sentra ekonomi kreatif yang menjadi daya tarik di antaranya kesenian dog-dog, pencak silat, tarian jaipong, hingga alat musik khas Sunda berupa calung, kecapi, suling, dan karinding.

Menparekraf Sandiaga saat melakukan visitasi 50 Desa Wisata terbaik Indonesia Bangkit ADWI 2021, Jumat (10/9/2021), mengatakan Desa Wisata Alamendah menjadi salah satu simbol kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebab, Desa Wisata Alamendah memiliki banyak potensi yang berdaya saing tinggi.

“Desa Wisata Alamendah ditetapkan sebagai 50 desa wisata terbaik. Atas nama Kemenparekraf, hari ini kami saat berbahagia bahwa Desa Wisata Alamendah ini menjadi satu simbol kebangkitan ekonomi,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Desa Wisata Alamendah juga menjadi salah satu desa agronomi termaju dan terpadat di Kecamatan Rancabali dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani dan pedagang. Namun, saat pandemi perekonomian di Desa Wisata Alamendah turut terdampak.

“Jadi seiringnya PPKM, kita harapkan Desa Wisata Alamendah ini bisa segera pulih dan membuka berkah bagi masyarakat. InsyaAllah menjadi sejahtera,” ujar Sandiaga.

Sandiaga berharap dengan terpilihnya Desa Wisata Alamendah dapat menjadi bagi berkah bagi seluruh masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Sementara itu, Kepada Desa Alamendah, Awan Rukmawan, menjelaskan desanya memiliki atraksi andalan salah satunya bird watching. Dalam kegiatan ini, wisatawan dapat mengamati burung di alam bebas dengan mata telanjang, menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong binokular, atau sekadar mendengarkan suara cuitan burung. Uniknya atraksi ini merupakan satu-satunya atraksi yang dikenakan biaya dalam mata uang dolar AS.

“Di sini ada 124 jenis burung di antaranya ada burung elang jawa dan poksay. Wisatawan juga bisa kasih makan beberapa burung di sini,” ujarnya.

Desa dengan luas 2.265 km² ini juga menghadirkan wisata religi sehingga wisatawan dapat belajar mengaji, mengikuti kajian, hingga belajar dzikir.

Desa Wisata Alamendah turut dikenal dengan agrowisata yang menyediakan wisatawan untuk memetik hingga menanam tanaman stroberi. Dalam kesempatan itu, Menparekraf pun mencicipi stroberi dan menanam stroberi bersama warga setempat. Ia sangat takjub dengan rasa manis yang dihasilkan dari kebun stroberi di sana. “Enak, tidak asem stroberi di sini,” ujarnya.

Ada 5 jenis stroberi yang ditanam di Desa Wisata Alamendah, yakni KP Belut, Manora, Mencir, Cenia, dan Earlibret.

Tak hanya itu saja, dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga berkunjung ke Curug Awi Langit sembari menikmati sajian atraksi pencak silat dalam air dengan background air terjun dan bebatuan. Ia pun sambil minum kopi khas alam. Dan di penghujung acara, Sandiaga memberikan karangan bunga atas lahirnya sapi ADWI yang lahir saat Alamendah masuk 100 besar. Ia juga memberikan 10 sepeda untuk Desa Wisata Alamendah.

“Sebelumnya, dengan sedih disebutkan bahwa walaupun ada track sepeda tetapi sepedanya masih pinjam, oleh karena itu kami menyerahkan sepeda sebanyak 10 unit tanpa harus menjawab kuis. Tidak ada tebak-tebakan tetapi langsung 10 unit sepeda langsung kami berikan,” ujarnya.

Dalam acara ini Menparekraf didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baperejraf Vinsensius Jemadu, Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua. Serta turut hadir Wakil Bupati Bandung, H.Sahrul Gunawan; Kepala Desa Alamendah, Awan Rukmawan. Rls/dp

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles