Pada penayangan hari pertama film Dilan 1991 ditonton sekitar 80 ribu prestasi yang mengagumkan dan dicatat Museum Rekor Indonesia, MURI. Penghargaan hasil kerja Max Pictures yang dikomandani Ody Mulya Hidayat. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh pimpinan MURI Jaya Suprana kepada Ody Mulya Hidayat, di Lobby XXI Kasablanka, Jakarta, Minggu 3 Maret 2018.
MURI mencatat dua rekor yang diperoleh Dilan 1991. Pertama rekor untuk penayangan perdana mencapai 80 ribu dan 2,2 juta pada pemutaran hari kedua.”Saya kagum terhadap pak Ody Mulya dan teman-temannya yang sudah berhasil mengangkat prestasi film Indonesia meraih penonton terbanyak. Saya kira beliau bisa dikategorikan produser film terhebat pada dekade ini,”kata sambutan Jaya Suprana setelah menyerahkan penghargaan.
Film Dilan 1991 merupakan lanjutan dari film Dilan 1990, tayang tahun 2018 mendapat sambutan yang juga ramai. Pada akhir tayang penonton Dilan 1990 tercatat tak kurang 6.300.000 penonton. Sebuah rekor penonton terbanyak di tahun silam.
Jaya Suprana di tempat yang sama mengharapkan film nasional, selain bisa meraih prestasi penotnon terbanyak, juga bisa melebarkan sayapnya, bukan hanya di ASEAN tetapi juga bisa tembus pasar film dunia yang lenih luas.”Melihat prestasi pak Ody sekarang ini, bukan tidak mungkin karya-karya Pak Ody bersama Max pictures akan bisa tembus dunia,” tegas Jaya Suparana.
Dalam keterangan pers OdyMulya Hidayat mengharapkan film Dilan 1991 bisa mencapai penonton dua kali lipat dari film Dilan 1990.”Kalau mencapai dua kali lipat dari Dilan 90, film Dilan 1991 melampaui rekor penonton yang dicapai film Warkop DKI Reborn,”kata dia.
Pada kesempatan yang sama Ody mengatakan bahwa sambutan masyarakat terhadap film 1991, sebagai peluang sekaligus tantangan.”Ini adalah peluang bahwa penonton film nasional itu mempunyai potensi besar. Kami selaku produser film harus bisa menghadirkan cerita-cerita baru di layar bioskop. Peluang ini saya kira, bukan hanya kepada saya tapi juga kepada para penggiat di perfilman nasional,”tutur Ody.
Rekor ini tentu membuat para pemain sumringah. Sayang, pemeran Dilan yakni Iqbaal Ramadhan tak hadir lantaran studinya di Amerika Serikat. Penyerahan sertifikat rekor ini dihadiri Vanessa Prescilla, Debo Andryos, Ira Wibowo, Andovi da Lopez, hingga Yuriko Angeline,“Memang ini di luar dugaan, tadinya saya pikir film ini hanya akan ditonton anak-anak remaja. Ini kan romantisme SMA, ternyata para remaja kolot remako, ibu-ibu dan bapak-bapak yang ingat masa remajanya dulu, banyak yang baper,” kata Ira Wibowo, pemeran ibunda Dilan.
Kesuksesan film Dilan 1991 dirasakan oleh para pengelola bioskop. Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mengaku bahwa Djonny Syafruddin yang dihubungi via sambungan ponsel menjelaskan hampir di semua gedung bioskop penuh.”Penontonnya merata di semua bioskop, penuh. Film Dilan 1991 ini di putar secara serentak di bioskop di seluruh Indonesia mulai dari bioskop di A plus di kawasan Senayan dan Pondok Indah Mall, Jakarta, sampai ke bioskop bioskop independen yang ada di kabupaten,”jelas Djonny yang juga pemilik bioskop independen di beberapa daerah : Rancaekek, Bandung; Cilacap, Kroya, Banjarnegara, Pangkal Pinang, Babel: dan di Kabupaten Sengkang, Sulawesi Selatan. Didang P. Sasmita