Cerita film 4 Mantan dibuka dengan kematian Alex, pemuda dengan masa lalu penuh luka. Kekerasan berupa hardik dan cacian, bahkan kekerasan fisik dialaminya di masa kecil.
Sang ibu yang semestinya menanamkan rasa cinta kasih dalam kehidupannya, di alami Alex adalah siksaan, salah kecil Alex diganjar sangat pedih, dipukul sembari dimaki. Oleh ayah tirinya, Alex dijadikan budak nafsu.
Dalam lingkungan pergaulan, Alex diperlakukan seperti musuh, dikucilkan bahkan disiksa oleh teman teman sebayanya. Kebencian dan dendam tersimpan sangat dalam.
Pada gilirannya jiwa Alex menjadi “sakit”. Dan, semua orang yang pernah menyakitinya dibunuh dengan cara yang keji. Kepribadian Alex menjadi aneh dan binal. Dirinya merasa “menjadi orang lain”. Bahkan 4 wanita yang dijadikan media jiwanya dalam melakukan kejahatan. Dan, ke 4 wanita itu dianggap mantan oleh Alex.
Rumah produksi RA Pictures, menggandeng sutradara Hanny R. Saputra untuk menggarap film bergenre thriller ini.
“Melalui film ini, kami ingin menyampaikan pesan agar orang tua menanamkan kebaikan dalam mendidik anaknya. Ketika remaja dan dewasa mereka menjadi jahat atau baik berangkat dari pendidikan di rumah,” kata Hanny R. Saputra. Sambil mengutip berita seorang anak yang membunuh ibunya dengan gunting. Orang tua sangat berperan kenapa anaknya sampai berperilaku sadis seperti itu.
Film 4 Mantan yang akan tayang di bioskop 20 Februari mendatang, dilaunching di CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Senin 17 Februari 2020, turut disaksikan oleh tokoh perlindungan anak, Seto Mulyadi, yang biasa disapa Kak Seto.”Didiklah anak anak kita dengan kekuatan cinta. Bukan dengan cara menanamkan rasa kebencian dan perilaku kekerasan. Stop kekerasan kepada anak anak,” saran Kak Seto kepada beritabuana.co, ketika dimintai tanggapannya atas cerita film 4 Mantan.
Naskah cerita ditulis oleh Demas Garin dan Thalita Tan, dimainkan oleh aktor dan aktris : Denira Wiraguna, Jeff Smith, Ranty Maria, Melayu Nicole, Melani Berentz, Cinta Brian,Delano Daniel , enny Weller, Mario Wiericx, Yyu Diah Pasha, Gary Iskak, Wani Siregar, dan Akja Dethan. Selaku Produser Raffi Ahmad, Melia Indriati, dan Frans Sutanto. (dd)