Aktris Luna Maya kembali jadi sosok Suzzana dalam film Santet Ilmu Pelebur Nyawa, produksi Soraya Intercine Films. Wajah Luna Maya akan dipermak agar wajahnya mirip dengan mendiang aktris Suzzana.
Sosok Luna Maya disandingkan dengan nama Suzzana, ini untuk kedua kalinya. Pertama film Suzzana Bernafas Dalam Lumpur, tayang tahun lalu diproduksi oleh perusahaan yang sama.
Agar penampilannya terlihat sempurna seperti Suzzana, Luna Maya akan dipermak prostetik oleh pakar make up artis dari Rusia. Aktris 36 tahun ini pun harus terbang menuju Rusia.”Saya kaget sekaligus bahagia untuk kedua kalinya menjadi sosok Suzzana. Kepercayaan ini juga tantangan buat saya,” ucap Luna Maya dalam acara press confrences di Kantor Soraya Intercine Films, Jln. Wahid Hasyim Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam pembuatan film Santet Ilmu Pelebur Nyawa, selain meng up grade sosok Luna Maya, sebagai pemeran utamanya, secara keseluruhan, kata Sunil Soraya, produser, pihaknya melakukan observasi ke daerah yang dikenal dengan ilmu santet.” Kami ingin tahu lebih dalam lagi bagaimana ilmu santet itu bekerja, bagaimana sistemnya. Kami melakukan ini supaya filmnya memberikan gambaran yang jelas bagaimana ilmu santet itu bekerja,” kata Sunil Soraya.
Rocky Soraya selaku sutradara film Santet Ilmu Pelebur Nyawa, ingin bekerja cermat dan detil. Karena itu film ini memerlukan waktu dua tahun sebelum ditayangkan di bioskop.”Sekarang ini kami baru memperkenalkan pemain dan judul filmnya, sementara proses penulisan skenario terus berjalan. Paling sedikit kami memerlukan sampai draft kedua puluh untuk benar benar ceritanya sebagus mungkin. Baru lah kami lakukan syuting,” ujar Rocky Soraya.
Dua saudara Sunil Soraya dan Rocky Soraya, keduanya putra Raam Soraya, produser yang terkenal dengan produksi film film yang disukai penonton film nasional. Garis tangan hidup Sunil dan Rocky mengikuti garis tangan sang ayah. Detil dan cermat dalam menggarap film.
Seperti dikatakan Sunil, persiapan hingga siap tayang mereka membutuhkan waktu sekitar dua tahun.
“Setiap pembuatan film, kami tidak ingin hanya satu minggu atau dua minggu syuting selesai. Saya sesuaikan dengan kebutuhan waktu dalam proses produksi hingga menghasilkan film yang menurut kami sudah bagus,” ungkap Rocky kepada skalaekonomi.com, usai acara konperensi pers. Didang.