Dalam kurun waktu empat tahun, musisi Ekki Sukarno menggelar festival musik perkusi se tanah air yang berlabelkan Indonesia Percusion Drum Festival atau IDPFest. Pada tahun 2019 ini atau gelaran tahun keempat Ekki Sukarno yang didampingi oleh istrinya Soraya Haque mereka saling bekerjasama menggelar IDPFest 2019 berlangsung pada 28-31 Maret dengan tema Musik #KerenTanpaRokok di IDPFest 2019.
“Pada tahun keempat festival kami akan menampilkan 8 grup remaja dan dewasa serta 10 grup balita,’Ujar Ekki Sukarno yang ditemui di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki Jakarta, 28 Maret 2019. Mereka datang dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, di antaranya Yogyakarta, Bengkulu, Aceh, Nunukan, dan lainnya.
Pada pembukaan IDPFest ditampilkan tarian kebesaran dari Kalimantan yang diiringi oleh musik perkusian dari peserta festival. Dalam acara ini juga akan digelar para diffabel yang akan menampilkan kebolehannya dalam memainkan musik perkusi.
“Anak-anak diffabel downsyndrom yang akan tampil kali ini sebagai pengisi acara saja bukan peserta festival. Di masukkannya mereka ke acara ini agar mereka punya percaya diri. Kalauy pilihannya musik perkusi, menurut pakar kesehatan anak-anak yang terkena downsynrom cenderung tubuhnya akan gemuk, maka dengan mengikuti terapi dengan kegiatan musik perkusi diharapkan, mereka bisa menjaga berat badannya,” ungkap Soraya Haque.
Komnas Pengendalian Tembakau mendukung IDPFest 2019 dalam kampanye Musik #KerenTanpaRokok. Seperti diketahui, musik adalah salah satu alat industry rokok dalam pemasaran mereka yang menargetkan anak-anak dan remaja.
”Dihaarpkan dalam kegiatan ini menjadi contoh bagi acara musik lainnya bahwa acara musik tetap bisa eksis dan berkembang meskipun tidak disponsori rokok. Sebaliknya atanpa rokok cara musik dan musisi tabpa sponsor rokok justru mendudukkan dirinya setara dengan acara musik dan musisi kelas dunia yang tidak lagi disponsori rokok. Musik yang menjadi symbol kemerdekaan berekpresi sudah semestinya merdeka dari asap dan candu sponsor rokok,”jelas Margianta Surachman, Juru Bicara Gerakan Muda FCTC. Didang
