Cinta terkadang tanpa mengenal logika. Kata suara Agnes Monica lewat tembangnya. Film produksi Kharisma Starvision plus menggambarkan seperti itu. Bagaimana sosok Tari yang dilecehkan dihinakan oleh suaminya Bian tetap bertahan dan sabar. Dan, masih bisa mengatakan Aku Mencitaimu, Bian! Di mana logika cinta Tari itu.
Bian yang diperankan Refal Hady dengan sengaja memperlihatkan kemesraanya dengan Sarah di depan Tari. Dengan sabar Tari yang diperankan Indah Permatasari seperti mengemis cinta Bian. Meski dijodohkan mereka sudah menjadi pasangan suami istri. Meskipun cinta Bian terhadap Sarah yang diperankan Aghniny Haque, Sarah tetap orang lain dalam kehidupan mereka yang sah dan suci di hadapan Allah. Bian tetap bersikeras cintanya masih melekat pada tunangannya itu, Sarah.
Menarik film ini untuk ditonton di bioskop pada tanggal 8 Agustus 2019. Kisah anak manusia seperti ini kerap kita dengar dan bahkan lihat. Menikah tanpa cinta dibangun atas landasan agama dengan kesabaran tanpa batas akan memetik hasilnya. Contoh itu mungkin pada sebagian kecil pada hubungan keluarga orang-orang tua kita dahulu. Tanpa mengenal istilah pacaran, hidup hingga beranak cucu. Cinta ditemukan setelah mereka menikah. Dengan kata lain pacaran mereka setetelah menikah.
Layaknya pasangan yang berpacaran mengalami pasang surut dan panas dingin hubungan dalam mengenal karakter yang berbeda. Beda keluarga, beda pendidikan dan latar belakang bahkan beda budaya. Namun, pacaran setelah menikah, meski bertengkar mereka harus pulang ke rumah dan kumpul. Benih benci menjadi cinta. Benih tidak merasa butuh berubah menjadi rindu, manakala satu di antara mereka tidak ada. Betapa tanpa dirinya hidup menjadi hampa.
Di tangan sutradara Archie Hekagery, disupervisi oleh produser kawakan Chand Parwez Servia—yang tahu betul bagaimana mengaduk-aduk perasaan penonton film Indonesia. Haru diselipi adegan lucu, paripurnalah film Wedding Agreement ini sebagai sebuah film drama menjadi tontonan dan juga tuntunan. Penonton pulang bukan saja membawa pesan tapi juga terkesan. Bahwa pacaran setelah menikah itu akan indah pada waktunya. Didang Pradjasasmita
