Di tengah masa karantina hari ketiga, Finalis Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2019 (PPTSI 2019) berkunjung ke Galeri Tenun Nusantara House of Marsya di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, 30 pasang finalis dari 30 daerah di Indonesia, mendapat pembekalan tentang tenun dan songket. Mulai dari filosofi, sejarah, hingga proses dan pembuatan tenun dan songket dari Anna Mariana sang pemilik Galeri.
“Acara ini sengaja kita rancang sejak awal sebagai pengenalan tenun dan songket, sekaligus bersentuhan langsung dengan penenun maupun alat tenun, benang-benang, serta proses pengerjaan menenunnya !” kata TA Panji Indra, Ketua Pelaksana PPTSI.
Dalam Galeri Nusantara terlihat empat orang penenun, dengan alat tenun tradisional (Gedogan). Tiga penenun menggunakan Gedogan dengan duduk berselonjor di lantai, sementara satu orang lagi bekerja dengan alat tenun tradisional dengan menggunakan bangku tinggi.
“Alat tenun tradisional semacam ini disinyalir sudah ada dan digunakan untu menenun sejak zaman prasejarah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya benda prasejarah dan relief yang menggambarkan alat tenun yang masih sangat sederhana, “ ungkap Anna Mariana di tengah para Finalis
Anna Mariana yang sekaligus berperan sebagai Penggagas Acara juga memperkenalkan tenun tertua di Indonesia, dari desa Tenganan Kabupaten Karang asam Bali yang bernama Gringsing.
“Ini satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik dobel ikat dan memerlukan waktu lama antara 3-10 tahun,” ujar Anna
Gringsing juga diakui memiliki kekuatan magis, sebagai penolak bala. “Dari jaman lampau hingga kini, Gringsing memang dikenal memiliki kekuatan magis dan dipercayai sebagai penangkal santet dan guna guna,” kata Anna.
Anna Mariana berpesan pada para finalis PPTSI 2019. “Menang atau tidak, kalian telah menjadi duta tenun dari daerah masing-masing. Terus pelajari dan ikutlah terus melestarikan wastra budaya nusantara ini. Karena perkembangannnya ke depan, terletak di tangan kalian!” kata Anna,
Selain mendapat pengetahuan baru tentang tenun dan songket dari Anna Mariana, sepanjang 2 hari sebelumnya finalis PPTSI 2019 juga mendapat pembekalan dari Jacky Mussry, Tika Bisono, Rani Badri Kalianda dan belajar koreografi dari Ati Ganda.
Para finalis PPTSI 2019 akan naik panggung Grand Final di Balai Sarbini, Jakarta, pada Sabtu malam, 21 Desember 2019. Mereka akan menggunakan baju khas daerah masing masing dan juga menggunakan baju casual dan formal dengan motif tenun dan songket kreasi House of Marsya.
Acara yang digelar Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara (CBKN) dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) melibatkan Rumah Kreasi Indonesia Hebat dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara