Di tengah serbuan genre horor ke dalam layar bioskop, film Jendela Seribu Sungai, menjadi pilihan bagi penyuka film Indonesia, khususnya anak anak.
Seketika tayangan gambar ke layar, wajah kota Banjarmasin kelihatan elok di siang dan malam hari. Perahu perahu membelah air, menyusuri sungai Martapura. Sisi kiri.dan kanan rumah rumah bertonggak di atas air dan pepohonan hijau.
Dari atas perahu atau jukung orang Banjar menyebutnya, tiga anak anak Arian, Kejora, dan Bunga mengalirkan cita citanya untuk menjadi anak manusia ke kehidupan yang lebih baik.
Alga Artalidia (Bu Guru Sheila), Bunga (Sheryl Drisana), Halisa Naura (Kejora), Bimasena (Arian). Keempat sosok ini berperanan penting, dalam alur cerita film yang bermuatan cerita tentang kearifan lokal.
Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding, justru tidak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding. Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-citanya menjadi dokter, justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan.
Bunga yang mengidap cerebralpalsy yang ingin mengembangkan bakatnya sebagai penari mendapat hambatan dari orangtuanya. Meski hidup berkecukupan secara materi, Bunga kesepian. Karena dikucilkan oleh orangtuanya yang tidak ingin anaknya menjadi bahan olok olokan masyarakat.
Ketiga anak remaja itu berkawan dan dibantu oleh guru Sheila yang membantu mereka bila ada hambatan.
Film Jendela Seribu Sungai, diproduksi Radepa Studio, akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia 20 Juli 2023.”Film ini kami persembahkan untuk anak anak Indonesia bertepatan dengan Hari Anak Nasional 23 Juli,” kata Aris Muda, produser.
Di film tentang Budaya, pariwisata, dan cita cita anak Banjarmasin itu, diramaikan oleh artis artis top Indonesia asal Banjarmasin: Olla Ramlan, Bopak Castello, Aryo Wahab dan Ibrahim Imran alias Baim. Spesial bintang tamu Walikota Banjarmasin M Ibnu Sina dan aktor Mathias Muchus.(kd)