SKALAEKONOMI.COM. JAKARTA. Setiap kali memasuki bulan Maret, insan perfilman melihat jauh ke dalam jati dirinya, apa saja yang sudah dikaryakan oleh masing masing dirinya sepanjang satu tahun.
Industri perfilman terus melaju, 80 juta penonton film nasional dalam satu tahun aalah sebuah jumlah yang menanandai sekaligus menggembirakan.
Tapi, apakah pencapaian itu sesuai dengan cita cita para pemggiat dan seniman perfilman di awal kekaryaannya.
Ketua Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, pada. Hari Film yang jatuh pada 30 Maret, akan merayakannya dengan merancang program: Melawan Lupa 54 Tahun.
“Acara itu saya rancang merupakan bentuk wujud refleksi kesejarahan yang digagas oleh Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, PPHUI. Kami ambil dari moment gagasan visioner Bang Ali Sadikin,” kata Ketua Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, YPPHUI, Sonny Pudjisasono, S.H. disapa Qdemank.
Lebih lanjut, Qdemank, menyatakan, gagasan yang sangat visioner itu diucapkan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tanggal 25 Maret 1971.
“Ketika itu Bang Ali mengajak bersama-sama para tokoh pimpinan Organisasi Perfilman Nasional untuk mendirikan sebuah Yayasan Pusat Perfilman H.Usmar Ismail, dalam wujud komplek pusat perfilman, ” jelas Qdemank.
Dalam perkembangannya kini Gedung PPHUI, mengabadikan nama tokoh bapak perfilman nasional H.Usmar Ismail pada gedung tersebut.
Momen 54 tahun memperingati peran serta eksistensi Gedung PPHUI yang dikelola secara swasta mandiri oleh YPPHUI tanpa ada bantuan subsidi selembar rupiah dari pemerintah hingga saat ini,” tegas Qdemank.
Melawan Lupa 54 Tahun, menjadi momentum kesejarahan perfilman nasional, maka dipandang perlu oleh YPPHUI untuk memberikan penghargaan kepada para Ketua YPPHUI sejak yahun 1971.
Mereka yang akan diberi penghargaan para Ketua Yayasan, sejak ketika Ali Sadikin menjabat Gubenur DKI Jakarta pada saat itu, hingga periode kepemimpinan ketua YPPHUI Tahun 2020.
Adapun penghargaan yang hendak diberikan bernama “CITRA WICAKSANA AWARD YPPHUI” kepada masing-masing mantan Ketua YPPHUI periode 1971 – 2020.
Qdemank menegaskan, mereka para mantan Ketua YPPHUI tersebut ditempatkan sebagai pejuang serta perintis kesejarahan perfilman nasional hingga saat ini.
Perayaan Hari Film tahun ini tanggal 30 Maret 2025 bertepatan Hari Raya Idul Fitri, maka acara diundur, akan diselenggarakan sementara ini di rencanakan 15 April 2025.
“Rangkaian acara puncak digelar di Sinema Hall, Gedung PPHUI.
“Diharapkan Gubernur Jakarta Pramono Anung akan menyerahkan secara langsung penghargaan kepada para mantan Ketua YPPHUI atau anggotakeluarga yang mewakilinya,”pungkas Qdemank. (Di/**)