Monday, January 13, 2025

Kisah Bens Leo Pada Sebuah Buku

Hujan di Jakarta petang itu tak menyurutkan para musisi dan wartawan mendatangi M Bloc, sebuah lokasi hang out dengan hidangan beragam rupa. Di depan terpampang tulisan Setahun Bens Leo Pergi.

Tepat setahun lalu pria kalem itu meninggal diserang virus Covid-19. Jejaknya sebagai wartawan hiburan, khususnya musik dikenang oleh banyak musisi dari era tahun 1970an hingga era milenial. Titik Hamzah penyanyi dan musisi mengenal Bens Leo sejal dia bergabung di Dara Puspita di tahun 70an. Di hadapan Paulin Endang, istri almarhum, sambil terisak Titik Hamzah menceritakan pertemanannya dengan Bens Leo.

whatsapp image 2022 12 01 at 14.27.27

Begitu juga penyanyi Connie Constantia, sangat terkesan dengan pribadi Bens Leo. Dia pernah dinasehati almarhum untuk lebih serius menekuni profesi penyanyi. Diakui Connie dia memang kurang serius. Dijelaskan penyanyi berdarah Manado ini kondisi itu bukan dari dirinya tetapi dari lingkungannya, khususnya dari pasangan hidupnya yang melarang dirinya berprofesi penyanyi. Tak heran akunya, dia berganti suami hingga tiga kali.

Mantan Kepala Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, sangat bangga ketika dia bergabung di group band Giant Step kedatangan wartawan musik dari Jakarta dan levelnya nasional. Sementara Giant Step saat itu masih band lokal, Bandung. Dari ngeband di tahun 70-an hingga Triawan menjadi menteri, sosok Bens Leo di mata dia tetap humble dan menuliskan group band yang baru baru.

Kenangan kehangatan Bens Leo tertinggal di benak Chandra Darusman, Group Kahitna, hingga Herry Koko dari promotor musik Deteksi Production memberikan kesaksian tentang persahabatan dengan almarhum yang bernama lengkap Benedictus Hadi Utomo itu.

Mendiang Bens Leo sampai akhir hayatnya dia berprofesi sebagai wartawan musik dikenal luas. Pengamatannya dan pergumulannya dengan dunia musik dituliskannya dalam beberapa media khusus musik seperti Aktuil dan News Musik. Bens Leo juga menuliskan musik di media remaja majalah Gadis dan Anita Cemerlang, juga di media koran ternama seperti di harian Kompas.

whatsapp image 2022 12 01 at 14.27.40

Dalam kenangan Frans Sartono yang pernah meliput bersama dengan Bens Leo, bahwa almarhum sangat tahu sekali bidang musik. Meski lebih banyak menuliskan musik kontemporer, ternyata Bens Leo pun mempunyai pengetahuan yang mumpuni di bidang musik tradisional seperti Karawitan dan sejenisnya.

Tentu saja malam itu musisi dan wartawan muda dan senior saling menguatkan bahwa Bens Leo, pribadi yang ramah dan wartawan musik yang punya prestasi dan pergaulan yang baik sekali.

Semua jejak jalinan pertemanan diungkap segala prestasi Bens Leo dikenang dalam suasana ceria bercampur haru. Apalagi, ke lima sahabat dekat Bens Leo: Nini Sunny, Gideon Momongan, Indrawan Ibonk, Muhamad Ihsan, dan Dudut Suhendra Putra, mewawancarai musisi, wartawan, penyanyi, produser rekaman, promotor musik, dan tokoh yang pernah berhubungan dengan almarhum.

Dari wawancara 123 nara sumber itu kemudian dituliskan dan diberi foto foto disusun menjadi sejilid buku yang diberi tajuk: Tatkala Sejarah Musik Indonesia Dicatat. Buku yang memuat pandangan dan kenangan teman dan kolega almarhum itu, diakui oleh Nini Sunny sebagai persembahan kepada almarhum dari mereka. Dicetak sebanyak 300 eksemplar. Pendanaan cetak dibantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara melaunching buku bisa terselenggara dibantu sosok Ferry Mursidan Baldan, politisi dan mantan menteri yang sangat concern terhadap musik Indonesia.(kd)

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles