Thursday, January 16, 2025

HaloPuan Ajak Kaum Ibu Melawan Stunting dan Konsumsi Daun Kelor di Kabupaten Tasikmalaya

Pada Senin, 28 Maret 2022, HaloPuan menggelar kegiatan “Gerakan Melawan Stunting” di Kabupaten Tasikmalaya. Tepatnya, di Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, yang merupakan Ibukota Kabupaten Tasikmalaya.

Di Kabupaten Tasikmalaya, HaloPuan bergotong royong dengan kader-kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya dan anggota DPR RI Dapil Tasikmalaya-Garut, Dony Maryadi Oekon, serta kader-kader posyandu setempat.

Menurut data Riskesdas 2018, angka kejadian stunting di Kabupaten Tasikmalaya melebihi angka rata-rata nasional (27,7%), yakni 33,8%. Menurut data Bulan Penimbangan Balita pada 2020, angka riil balita stunting di Kabupaten Tasikmalaya naik dari 5.373 pada 2019 menjadi 7.731 pada 2020.

Dari data tersebut, ada lima desa dengan angka kejadian stunting tertinggi. Salah satunya Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, sebesar 47,8%.

Oleh karena itu, pada hari ini, HaloPuan bersama PDI Perjuangan memusatkan Gerakan Melawan Stunting di Desa Sukamulya.

Sekitar 200 kaum perempuan menghadiri Gerakan Melawan Stunting di Desa Sukamulya. Mereka adalah ibu hamil, ibu menyusui dengan balita stunting, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu.

Gerakan Melawan Stunting merupakan inisiasi Ketua DPR RI Puan Maharani. “Ibu Puan menyadari untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dari 27,7 persen menjadi 14 persen pada 2024 tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah,” kata Koordinator HaloPuan Poppy Astari. “Upaya itu harus disertai kesadaran warga, terutama keluarga-keluarga, tentang bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan.”

Poppy kemudian menjelaskan bahwa Puan juga memandang stunting sebagai persoalan penting karena stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik tapi juga perkembangan kognisi anak. Jika tak ditangani secara serius, generasi masa depan Indonesia akan sulit bersaing di masa akan datang.

whatsapp image 2022 03 28 at 17.30.16
whatsapp image 2022 03 28 at 17.30.16

Kepala Desa Sukamulya, Anzil Hidayat, mengatakan Sukamulya masih menjadi lokus penanganan stunting. “Maka itu, mari kita bersama, seperti moto HaloPuan, bergerak bersama warga,” katanya.

Kades Anzil juga mengapresiasi tim Halopuan. “Ini sungguh luar biasa, perjuangan yang sangat hebat. HaloPuan sudah mendatangi 27 titik lokasi di Jawa Barat.”

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripudin, menyatakan, jika tak ditangani secara serius dari sekarang, persoalan stunting bisa membuat generasi masa depan bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang tidak sesuai harapan. “Generasi masa depan itu adalah anak-anak kita yang sekarang masih balita ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, Aef berharap tim HaloPuan bisa terus bergerak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki 351 desa. “Saya dengar di Garut (kegiatan HaloPuan—red) sampai lebih dari satu,” katanya, “Maka itu, jika berkenan, HaloPuan ke depan bisa mengadakan kegiatan ini lebih dari sekali di Kabupaten Tasikmalaya.”

Selain penyuluhan, HaloPuan juga berbagi gagasan memanfaatkan bubuk daun kelor sebagai makanan tambahan super dalam melawan stunting. Daun kelor telah teruji manfaatnya di banyak negara dalam mengatasi malnutrisi dan gizi buruk.

Di Desa Sukajaya, Kabupaten Garut, Desa Cisempur, Kabupaten Sumedang, dan Desa Sukadana, Kabupaten Cirebon, HaloPuan bersama kader-kader PDI Perjuangan telah memonitor warga yang mengkonsumsi bubuk daun kelor selama satu bulan penuh. Hasilnya, bubuk daun kelor memperlancar ASI pada ibu menyusui serta meningkatkan berat dan tinggi badan anak, masing-masing 5 ons dan 0,5 sentimeter dalam satu bulan.

“Solusi stunting ternyata tidak sulit, pohon kelor mudah menanamnya, ini pohon bangor (nakal—red), di mana saja bisa tumbuh. Pengentasan stunting ada solusinya yang mudah dan tidak berbiaya besar,” Aef Syaripudin berkomentar soal kelor setelah menyimak penjelasan HaloPuan.

Selain Kades Anzil dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripudin, Kepala Bidang Upaya Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Hendri Hendriyan, dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya, Asep Gunadi, ikut menghadiri kegiatan Gerakan Melawan Stunting di Desa Sukamulya. Hendri Hendriyan sendiri hadir untuk menyampaikan penyuluhan mengenai bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang.

Di akhir kegiatan ini, HaloPuan dan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya membagikan paket makanan tambahan, termasuk di dalamnya 400 gram bubuk daun kelor, kepada 200 warga, menyerahkan bibit kelor untuk ditanam warga di pekarangan rumah masing-masing, serta melakukan penanaman kelor.(Rdt)

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles