Solo – Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan, era industri 4.0 memberikan ruang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala usahanya. Sebab dalam era ini hanya usaha yang menerapkan digitalisasi akan mampu berkompetisi secara efisien dan efektif sehingga menang dalam persaingan usaha.
Demikian disampaikan Ketua KEIN Soetrisno Bachir dalam Dialog Ekonomi Kerakyatan : Menguatkan UMKM Menghadapi Era Industri 4.0 di Solo, Kamis (11/4). Ribuan peserta yang hadir adalah perwakilan dari UMKM Binaan Dinas Koperasi Pemkot Solo, Paguyuban Pengusaha Cakra Solo Raya, UMKM binaan PGRI Solo Raya, Jaringan Pengusaha Muhammadiyah Solo Raya, dan pelaku usaha NU Solo Raya.
Soetrisno mengatakan, era industri 4.0 menuntut pelaku UMKM harus memahami dan menguasai digitalisasi diberbagai sektor industri tanpa terkecuali. Penguasaan ini menjadi penting agar usahanya beroperasi secara efektif dan efisien, serta produknya berkualitas baik dan bernilai harga bersaing.
Sebagai contoh, kata pria berlatar belakang pengusaha ini, beberapa waktu lalu ada badan usaha milik negara (BUMN) yang menciptakan aplikasi bagi pelaku usahat pertanian. Layanan dalam bentuk aplikasi ini akan memandu pemangku kepentingan (stakeholders) sektor pertanian apa yang harus dilakukan saat pratanam, tanam, pascapanen, dan panen.
“Dengan mengetahui situasi masing-masing tahapan akan menjadi tahu apa yang boleh dan tidak dikerjakannya sehingga produksi makin efisien dan menghasilkan produk pertanian berkualitas,” kata ia.
Tentunya bukan sektor pertanian saja, tetapi seluruh sektor seharusnya sudah tergitalisasi. Namun demikian, ia mengingatkan pada pelaku usaha yang berbasis industri agar jangan sampai beralih menjadi pedagang.
“Memang digitalisasi mendatangkan keuntungan signifikan bagi pedagang, tapi janganlah beralih dari industri menjadi pedagang,” kata Ketua KEIN ini.
Justru digitalisasi seharusnya makin memperkokoh industrinya. Indonesia membutuhkan banyak UMKM yang menerjuni berbagai macam industri. Pada umumnya, UMKM banyak bergelut pada industri makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, otomotif, elektronik, dan sebagainya.
Pemerintahan Presiden Jokowi, kata Ketua KEIN, sudah berupaya membangun sinergi antara infratruktur digital dengan industri kecil menengah melalui perdagangan daring (ecommerce). Sinergi ini makin membuka kesempatan bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah untuk memperluas pasarnya.
Soetrisno Bachir optimis bila Jokowi terpilih lagi menjadi presiden pada periode berikutnya akan makin banyak UMKM yang mampu beradaptasi pada era industri 4.0 ini. Hal ini akan mampu memperkuat industri nasional yang mengoptimalkan bahan baku lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi. *