Sunday, January 19, 2025

Program S&R (Sustainability & Responsibility) Pernod Ricard Botol Bekas Bernilai Seni

Bertempat di RPTRA Benhil ( Taman Raning) Jakarta,  Pernod Ricard Indonesia menggelar program S&R (Sustainability & Responsibility),  Pada kedempatan itu digelar demosntrasi mengenai daur ulang botol kaca bekas yang disaksikan oleh sebagian masyarakat dan juga wartawan Jakarta, Kamis (20/6).

Acara ini mengangkat tema Sustainability & Responsibility Circual Making,  dilanjutkan mendengar penjelasan dari Edhi Sumadi selaku Managing Director Pernod Ricard Indonesia, Alvin Hartanto selaku Sustainability and Responsibility Champion, dan IkbL Alexander  selaku Projec Coordinator Kertabumi

Pernod Ricard Indonesia, perusahaan wine & spirits, kembali mengadakan program S&R (Sustainability & Responsibility), dengan mengajak komunitas lokal untuk proyek-proyek yang bermanfaat bagi lingkungan maupun komunitas.

Sebagaimana dijelaskan Edhi Sumadi, Managing Director Pernod Ricard Indonesia, empat pilar utama yang menjadi nafas S&R Pernod Ricard, adalah Nurturing Terroir, Circular Making, Valuing People dan Responsible Hosting.

“Tahun ini Pernod Ricard Indonesia memfokuskan diri pada Circular Making dan memilih untuk melakukan program upcycling dari botol-botol bekas milik mereka,” katanya. Hal ini dilakukan, menurut Edhi Sumadi, karena kebutuhan Indonesia yang sangat mendesak untuk produk-produk upcycling. Sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya produk upcycling.

Dalam data Pernord Richard, timbunan sampah di Indonesia mencapai 65 Juta Ton setiap tahunnya, dan 5 Juta Ton di antaranya merupakan sampah plastik dan beling. Yang sebenarnya bisa didaur ulang dan kembali dimanfaatkan tanpa harus menjadi masalah bagi bumi.

Pilar Circular Making inilah yang menjadi poin utama bagi brand Pernod Ricard Indonesia, dalam ikut membantu dunia menyadari bahwa sebetulnya sampah-sampah recycle haruslah kembali dimanfaatkan. Dan jangan sampai membuat masalah baru bagi lingkungan dan komunitas.

Pernod Ricard, untuk program S&R-nya tahun ini mengajak serta Kertabumi. Yang merupakan salah satu garda terdepan Indonesia dalam upcycling, dan pemanfaatan plastik serta beling bekas. Untuk menjadi sesuatu yang dapat kembali dijual.

Hal ini dilakukan karena Kertabumi mengklaim sudah berpengalaman melakukan reduksi sampah menjadi barang-barang bermanfaat.

Serta komunitas mereka juga membantu memberdayakan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan Pernod Ricard Indonesia mengajak Kertabumi untuk menjadi partner dalam program S&R tahun ini.

Program yang dimulai dari bulan Juni ini akan dibuka dengan penyerahan 200 botol pertama oleh Pernod Ricard Indonesia.

Untuk kemudian diolah menjadi sampah yang bermanfaat oleh Kertabumi, dan setelah itu program ini akan dievaluasi setiap tiga bulan. Dengan melihat efektivitas-nya serta dampak bagi lingkungan dan komunitas, yang menjadi perhatian utama Pernod Ricard Indonesia. Selain itu, produk-produk jadi yang telah dihasilkan Kertabumi nantinya juga akan dijual di toko online Tokopedia agar memudahkan masyarakat membeli produk jadi ini.

“Selama ini program telah berjalan bersama anak jalanan, di perkampungan dan di komunitas peduli lingkungan. Setelah diberi nilai seni menjadi tempat lampu, pot bunga dan lainnya. Botol bekas itu menjadi barang seni yang artistic dan mempunyai nilai jual yang tinggi,”ujar Ikbal Alexander.

Tantangan yang dihadapi mereka adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat betapa pentingnya botol-botol bekas tersebut. Karena selain peningkatan ekonomi dari botol beling bekas itu, sampah botol plastik lebih berbaha bagi aspek kesehatan dan lingkungan.”Residunya sangat berbahay dari botol plastik,”tegas Ikbal Alexander. D2

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles