Monday, December 9, 2024

BUYUNG ACHDIAN FAMILY TRAINING KOPI MANDAILING

Ini cerita tentang Buyung Achdian. Leluhur sahabat saya ini berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia jurnalis televisi di Jakarta, yang kemudian beralih melakoni kopi, dari hulu ke hilir. Knowledge serta skill-nya tentang kopi, tentu saja di atas rata-rata.

Dari Jakarta, ia membeli kopi mentah setelah panen, secara langsung dari sejumlah petani, di berbagai sentra penghasil kopi. Di Jakarta, secara hand made dan detail, Buyung memroses tiap jenis kopi tersebut, menjadi berbagai varian kopi siap seduh.

Kopi Penjelajah, itu nama brand yang diciptakan Buyung untuk memasarkan kopi hasil olahannya. Buyung memberikan training kepada barista di tiap cafe, yang melanggani Kopi Penjelajah. “Tujuannya, agar konsumen cafe yang bersangkutan, menikmati penjelajahan rasa kopi hingga ke tegukan terakhir,” tutur Buyung dengan kalem.

Secara berkala, ia menyambangi cafe demi cafe yang menjadi pelanggannya. Ia mengkalibrasi perangkat kopi di tiap cafe tersebut, untuk memastikan tiap tetes kopi yang dihasilkan, benar-benar sesuai dengan cita rasa yang diinginkan.

Buyung Achdian bukan hanya melayani cafe, tapi juga melayani perseorangan secara personal, yang ingin menikmati penjelajahan rasa dalam kopi. Boleh dibilang, layanan Kopi Penjelajah, masuk ke dalam kategori privat to privat.

Kenapa? “Karena, rasa itu kan privat. Tiap orang memiliki konsep rasa yang unik. Tantangan seorang barista adalah memenuhi konsep rasa tiap konsumennya,” ungkap Buyung lebih lanjut.

Nah, untuk menambah ragam Kopi Penjelajah, sejak Rabu, 14 Juni 2023 lalu, Buyung menjelajah ke berbagai sentra kopi di Sumatera. Antara lain, ke kawasan Lampung, Jambi, Sumatera Utara, dan Aceh.

skl kp 1

Penjelajahan itu dinamai Ekspedisi Kopi, dengan Mazda E2000, bersama Budi Tanjung dan Purnama Wake alias Bli Ketut. Perjalanan yang panjang, tentunya. Bli Ketut beserta rombongan memulainya dari Gianyar, Bali. Kemudian, Buyung dan Budi bergabung ke dalam rombongan di Jakarta.

Pada Kamis, 22 Juni 2023 lalu, team Ekspedisi Kopi tersebut, telah tiba di Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Mereka bermalam di Banjar Sibaguri, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal.

Kita tahu, Kopi Mandailing adalah kopi legend Indonesia. Orang Eropa menyebutnya Mandheling Coffee. William H. Ukers dalam bukunya yang terbit di New York tahun 1922, mencatat, Kopi Mandailing merupakan kopi paling bagus dan termahal di pasar internasional.

Kopi jenis arabika itu tumbuh di Pegunungan Bukit Barisan, dengan kekentalan yang bagus, keasaman medium, disertai rasa floral, dengan akhir rasa yang manis. Bibit Kopi Mandailing itu didatangkan dari Jawa tahun 1835, oleh perusahaan NHM, milik Raja Willem 1.

Oh, ya, Pegunungan Bukit Barisan adalah rangkaian atau jajaran gunung yang membentang sepanjang 1.650 kilometer, dari ujung utara sampai ujung selatan di pulau Sumatera. Tercatat ada 40 gunung di Bukit Barisan. Mulai dari Gunung Bandahara di Aceh Tenggara hingga Gunung Tanggamus di Lampung.

Di Banjar Sibaguri, Buyung Achdian memberikan family training tentang kopi kepada warga setempat. Mulai dari pengenalan karakter kopi, hingga ke penyeduhan secara rinci. Mereka diajak Buyung menjelajahi kopi, hingga ke tegukan terakhir.

( Isson Khairul
Persatuan Penulis Indonesia)

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles