Dari bank lalu kerja di koperasi. Mentok. Lalu mundur, buka usaha gerai makan Ayam Pitik. Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Pandemik Covid-19, mengganggu jalannya usaha pria bernama lengkap Dody Tristianto. Tak mundur usaha. Hanya beralih. Pilihannya usaha kecil menengah (UKM) produksi umahan Sambal Pitik.
“Saya ingin hidup itu dinamis. Sementara menjadi karyawan pekerjaan sudah ditentukan dan penghasilan pun lambat untuk naik,” kata Dody memulai pembicaraan di kawasan Pondok Indah, Jakarta, baru baru ini
Sayangnya usaha gerai makan Ayam Pitik di kantin sekolah itu terhenti. “Anak sekolah diliburkan karena wabah corona, otomatis usaha saya juga tutup. Kemudian diskusi dengan istri tercetus membangun usaha baru, sambal pitik,” jelas Dody.
Pilihan usahanya itu tidak jauh dari usaha terdahulu. Kalau dulu ada ayam pitik dengan rasa sambal bervariasi.”Sekarang saya produksi sambalnya,” kata Dody sambil menyebut varian rasa sambalnya : sambal baby cumi, sambal teri, sambal bajak, sambal bawang, dan sambal ungker.
Dody yang tinggal di Perumahan Alifdandy,. Perum Dasana Indah, Bojong Nangka, Kelapa Dua,Banten itu siap melayani pesanan melalui hp 0816 1171 508. Bisa via email dodytristianto@gmail.com.”Bahan pembuatan sambal saya dari bahan.bahan kualitas terbaik dan tidak menggunakan bahan pengawet,” jelas Dody yang memasarkan produknya ke WAGroup, juga ke beberapa komunitas “Saya sedang mengincar travel umroh. Para peserta umroh yang suka sambal bisa bawa sambal ini ke Mekkah untuk menemani makan di sana. Awet sampai beberapa bulan. Bila sudah dibuka tutupnya, sambal bisa disimpan di dalam kulkas. Awet dan tetap enak,” pungkas Dody. Pokoknya sediakan Sambal Pitik sebelum makan. Didang.
