Home EkonomiHeadline Anjangsana Membangun Sinergitas Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail

Anjangsana Membangun Sinergitas Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail

by Admin
Anjangsana Dinas Kebudayaan DKI Jakarta ke Gedung PPHUI Jakarta.

SKALAEKONOMI.COM – Jakarta. Sekitar 11 orang aparatur dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta beranjangsana ke Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail di bilangan Kuningan Jakarta; Rabu 28 Agustus 2024.

Kedatangan mereka disambut oleh Ketua Pembina H. Djonny Syafruddin dan Ketua Umum Sony Pudjisasono Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (YPHUI).

Di gedung berlantai lima itu rombongan berkesempatan melihat dan berdiskusi mengenai peran dan fungsi YPPHUI. Mereka terkagum kagum melihat dan.menyaksikan ke beberapa ruangan yang menampilkan susunan dokumentasi film film yang menggambarkan perjalanan perfilman Indonesia sejak puluhan tahun lalu hingga sekarang dalam bentuk cellelouid,.poster dan.beberapa berupa alat seperti kamera, mesin editing, lampu syutng, dan beberapa alat film lainnya yang terpajang di beberapa lantai di gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail.

Di setiap ruangan yang dikunjungi Sony Pudjisasono didampingi beberapa stafnya.menjelaskan mengenai perawatan film film.lama yang disimpan di ruang lantai basement.

“Kami ingin sekali bekerjasama untuk pemutaran film.film yang bernilai.sejarah kebangsaan dan sejarah mengenai Jakarta,” kata salah satu dari mereka setelah melihat poster film Fatahillah produksi tahun 2000. Film bersejarah diproduksi hasil kerjasama dengan pemerintah DKI Jakarta di masa Gubernur Surjadi Sudirdja.

Ketua Umum Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail menjelaskan mengenai anjangsana aparatur Dinas Kebudayaan Jakarta yakni untuk anjangsana dan silaturahmi ke Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) dalam rangka untuk melakukan revitalisasi fungsi dan peran gedung PPHUI sebagai pusat perfilman nasional.

“Bersama Dinas Kebudayaan Jakarta kami akan beesjmergi di dalam kegiatan untuk menyelamatkan koleksi perfilman yang ada di PPHUI ini. Tentunya kami menyambut gembira yang menjadi keinginan dari tim Dinas Kebudyaan Jakarta ini,” kata Sony Pudjisasono.

Dengan kedatangan tim 11 dari berbagai bidang di Dinas Kebudayaan Jakarta itu, pihak yayasan PPHUI sebagai pengelola merasa gembira karena tim dari Dinas Kebudyaaan Jakarta itu melihat dari dekat bagaimana peran gedung PPHUI itu yang dikelola secara mandiri tidak ada satu lembar pun bantuan dari pemerintah daerah Jakarta maupun pemerintah pusat.

“Berdirinya gedung film ini atas inisiasi Ali Sadikin sebagai gubermur Jakarta dan orang orang film pada tahun 1971. Dan dikelola secara mandiri sejak dulu sampai sekarang. Kami gembira hari ini mendapat teman baru dari Dinas Kebudayaan Jakarta untuk mengembangkan pusat perfilman ini yang merupakan cita cita Ali Sadikin yang pada saat itu berkeinginan gedung PPHUI ini menjadi alamat bagi perfilman nasional,” papar Sony.

Seperti diketahui PPHUI sebagai pusat data dan arsip sinematografi yang menyimpan semua koleksi-koleksi perjalanan sejarah perfilman Indonesia. Tokoh tokoh perfilman banyak lahir dari sini. Hari Film dicetuskan di sini, dan Haji Usmar Ismail dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional dari gedung ini tiga tahun lalu.

Dalam merealisasikan sinergitas antara YPPHUI dan Dinas Kebudayaan Pemda Jakarta, akan digelar acara memperingati 16 tahun Gedung PPHUI yang dikelola yayasan, ditetapkan sebagai objek vital di bidang kebudayaan. Rencana gelaran acara itu 6 September 2024.

“Kami sudah merancang untuk dalam waktu dekat membangun monumen Hari Film Nasional di halaman gedung ini. Menjadi lengkap Gedung PPHUI ini sebagai pusat data dan arisp, koleksi perfilman nasional dan sejarah. Maka sempurna lah gedung PPHUI ini sebagai Musium Perfilman Indonesia,” tegas Sony Pudjisasono. (Didang)

You may also like

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More