Di antara sekian penyanyi yang melegenda di Indonesia, akan tersebut satu nama : Chrisye! Meski sudah 12 tahun wafat lagu-lagunya masih sering diperdengarkan lewat stasiun radio dan televisi atau sengaja didengarkan oleh para penggemarnya.
Penggemarnya yang lahir kurun waktu 60an hingga 70an hingga kini tak mudah pindah ke lain suara penyanyi. Satu di antaranya adalah politisi Ferry Mursyidan Baldan. Pria kelahiran 1961 ini menyukai lagu-lagu Chrisye sejak usia belia. “Saya suka suara Chrisye bukan hanya di lirik lagu-lagu romantis, tapi juga di lagu patriotik. Seperti yang terdengar pada lagu ‘Jeritan Seberang’, yang termuat di album Jurang Pemisah!” ungkap mantan Menteri Agraria ini.
Bagi Ferry, kenangan tentang Chrisye memang tak mungkin pudar dalam benaknya. “Saya sempat beberapa kali bertemu almarhum. Saya juga punya seluruh albumnya yang sudah ditandatangani. Alhamdullilah dua tahun sebelum wafat, ia sempat menandatangi album koleksi saya,” ujar Ferry dengan wajah bahagia.
Usai Chrisye wafat, Ferry berinisiatif mendirikan perkumpulan penggemar Chrisye yang diberi nama Komunitas Kangen Chrisye atau #K2C. “Komunitas ini sebagai wadah non profit dan tidak boleh menjadi alat politik. Ia murni berbuat untuk dan atas nama Chrisye dan tentu saja dengan seijin dan mendapat ijin keluarga!” kata Ferry.
Bersama #K2C pula, pencinta klub Manchaster United tersebut telah menerbitkan tiga buku tentang Chrisye yakni “Kesan di Mata Media, Sahabat dan Fans’ (2012), ‘10 Tahun Setelah Chrisye Pergi’ (Ekspresi Kangen Penggemar (2017), ’11 Tahun Kangen Chrisye (Kumpulan Tulisan Jurnalis Tentang Chrisye) (2018).
“Semua buku itu kami kerjakan dengan teman-teman jurnalis, dan kami terbitkan persis pada tanggal 30 Maret, sebagai bagian dari cara kami dalam memperingati kepergian almarhum,” kata suami dari Hanifah Husein ini.
Bukan hanya buku yang dikaitkan dengan peringatan mengenang Chrisye. Pada 2016, #K2C membuat lomba khusus menyanyi lagu-lagu Chrisye dengan mengajak rekan wartawan sebagai peserta! “Ternyata banyak wartawan yang suaranya bagus-bagus.”
Bagi Ferry, kegiatan mengenang Chrsiye yang diselenggarakannnya bersama #K2C adalah bentuk ekspresi kecintaannya pada sang idola. Dan khusus untuk memperingati wafat Chrisye di tahun 2019, Ferry mengaku hanya membuat acara sederhana di Pasar Seni Ancol. “Kami buat pentas lagu-lagu Chrisye yang dikemas dalam irama Melayu Kenapa music Melayu? Kami hanya ingin menampilkan yang berbeda dari yang pernah ada,” ujar Ferry sambil menyebut nama Anwar Fauzi & Seroja Band sebagai band yang akan mengiringi Erie Suzan, Shena Malsiana dan kawan-kawan.
Menurut Ferry, Chrisye bukan sekadar penyanyi idola, “Ia adalah musisi yang sudah menjadi aset Indonesia yang mesti dijaga dengan baik. Bukan hanya keluarga dan ahli waris saja yang bisa menjaganya, Menurut saya, fans pun turut menjadi bagian dari menjaga nama idolanya agar tetap ada dan terus dikenang!” D2 S