Pemutaran film Pesantren arahan sutradara Salahuddin Siregar, ditayangkan di depan sejumlah wartawan, pemuka dari berbagai agama resmi di Indonesia, juga hadir Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beserta rombongan. Cak Imin, panggilan akrab Wakil Ketua DPR RI itu duduk di kursi VIP, di bioskop XXI Epicentrum, Senin 1 Agustus 2022.
Film dibuka dengan menampilkan satu kompleks pesantren dengan berbagai aktifitas para santriwan dan santriwati. Lewat dua tokoh ustadz dan dua tokoh santri para penonton disajikan kehidupandl dalam dunia pesantren. Selain kegiatan fisik, tetapi juga kegiatan rohani seperti bagaimana belajar dan menerapkannya setelah selesai nyantri.
Melalui bahasan yang lebih dari bagaimana melakukan peribadatan tetapi juga mengenai peran lelaki dan perempuan dalam rumah tangga dan juga berinteraksi di luar.
Ada pesan yang mendalam bahwa ilmu yang dituntut itu tidak hanya mengenai pelajaran agama, tetapi ilmu-ilmu lain, di luar agama. Seperti kedokteran, seni, politik, dan lainnya.
“Karena kehidupan manusia membutuhkan berbagai bidang kepandaian dan skill, tidak hanya bidang agama,” kata seorang Ustadzah sambil mengutip sebuah hadist.
“Karena terkesan tertutup, banyak stigma negatif yang dilekatkan padanya, padahal sebenarnya apa yang kita tahu tentang stigma institusi pendidikan tertua di Indonesia,” kata Lola Amaria, artis dan sineas melalui perusahaan Lola Amaria Production turut andil dalam mendistribusikan film ini. Upaya Lola itu agar film format dokumenter ini bisa disaksikan oleh khalayak, tidak saja para santri di pesantren.
“Alhamdulillah bisa tayang di bioskop meski tidak dapat layar yang banyak,” kata Lola seraya mengumumkan film Pesantren, sudah bisa disaksikan mulai Kamis, 4 Agustus 2022 di bioskop di kota Anda.
Semula, film ini direncanakan Bakal dirilis secara komersil pada 2020. Namun, rencana itu tertunda karena pandemi Covid-19 mewabah di Tanah Air.
Mengenai lokasi syuting film Pesantren, berlokasi di Pesantren Kebon Jambu, di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di sana ada sekitar 2.000 santri berusia 12-22 tahun.
Proses produksi Film Pesantren pun sangat panjang. Awalnya, Tim produksi melakukan riset yang dimulai pada 2015 dan 2016.
Proses syuting film berdurasi 95 menit itu dimulai pada Maret 2017 sampai 2018. proses editing dilakukan pada Oktober hingga November 2018 di Berlin, Jerman. Proses editing melibatkan salah satu editor terbaik Eropa, Stephen Krumbiegel.
Lola Amaria Production juga mengikuti International Documentary Film Festival (IDFA) Forum di Amsterdam pada 2017. Saat itu, film tersebut berhasil mengamankan kerjasama dengan NHK World dan Aljazeera Documentary Channel. Film Pesantren pertama kali diputar untuk publik di IDFA Amsterdam pada 2019. (Rls/dd)