Friday, January 17, 2025

KONSER GURINDAM KATARAGA

Aksi panggung Asrizal Nur begitu menakjubkan. Puisi dan Gurindam menyampakain makna dan hakekat raga, diuntai kata menggugah jiwa dan mencerahkan. Didukung dengan visual Video Mapping pertama kali digunakan untuk baca puisi, menyaksikan pertunjjukan dengan kualitas konser berkelas dunia.

Jakarta – Asrizal Nur akrab disapa Asnur. Menggelar Festival Gurindam ASEAN pada 16 – 18 Desember tahun ini di Taman Ismail Marzuki Jakarta, dengan berbagai acara : Bazar, Pameran Lukisan, Konser Puisi Multimedia Gurindam Kataraga, Parade Baca Gurindam bersama Anggota DPD RI, Puncak Festival Gurindam ASEAN dan Malam Anugerah.

Untuk mengangkat gurindam dan kembali diminati masyarakat, digelar Konser Multimedia Puisi Gurindam Kataraga, Sabtu, 17 Desember 2022, 20.00 WIB di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. Sebagai pelopor puisi multimedia dunia untuk konser ini, Asrizal Nur mengajak Epi Martison seniman Musik kelas dunia, penata video Yudhi Elwahyu dengan garapan Video mapping, Eeng Koti penata gerak dan 50 orang pendukung lainnnya. Tak kalah menariknya juga melibatkan artis muda Glow Rosa menyanyikan lagu Gurindam Raga, dosen dan akademi music Dr.Tuti Tarwiyah Adi, M.Si.

Tampilnya Paramitha Rusadi di konser ini, menjadi pengobat rindu para penggemar film dan sinetron tahun 90-an. Selain sebagai narator, Paramitha Rusadi juga duet bersama Asrizal Nur menyanyikan lagu Ampuni Aku.

Begitu kuat ketokohan Asrizal Nur. Ia sering di undang diberbagai negara pada kegiatan budaya. Sehingga banyak respon positip mendukung kiprahnya sebagai budayawan.

Pada pembukaan Konser Multimedia Puisi Gurindam Kataraga, diawali dengan gurindam raga sebagai pembuka kalbu, yang akan dinyanyikaan oleh artis Glow Rossa.

whatsapp image 2022 12 12 at 15.11.37

GURINDAM RAGA
Cipt. Asrizal Nur

Apa tanda berkepala lapang
terbuka menerima pikiran orang
Apa tanda kepala sungsang
dinasehati orang selalu berang

bila mata tak mau tidur
bawalah sholat banyak tafakur
Bila mata sukanya tidur
habis usia setengah umur

Bila pandai menggunakan mulut
banyak orang akan menurut
Kalau mulut suka mencarut
aib diri mudah disebut

REFF
Inilah lagu gurindam raga
Jadi nasihat kita semua
Mari menjaga setiap raga
Jangan sampai salah guna

Jaga telinga untuk mendengar
banyaklah dengar tunjuk ajar
Kalau telinga salah dengar
berita salah menjadi benar

Jangan tunggu hidung berkapas
siapkan amal sebelum nyawa lepas
Bila hidung sudah berkapas
segala pinta tidak dibalas

Bila tangan kanan memberi
janganlah tahu sitangan kiri
Bila tangan suka mencuri
sepanjang hidup dihantui diri

Gunakan kaki dijalan Tuhan
supaya diri tak sesat jalan
Bila kaki malas berjalan
rezki sulit tiada berkawan

Selain itu, Lagu Ampuni Aku menjadi kekuatan tersendiri pada konser ini. Karena memiliki sarat makna pada salah dan dosa kita selama menggunakan raga. Sehingga mohon pengampunan kepada Allah.

AMPUNI AKU
Cipt. Asrizal Nur

Duluku menjauh darimu
Kini ku datang kembali
Setelah pernah lalai pada janjiku
Menjaga cinta dan kasih sayangmu

Malu aku bertemu denganmu
Banyak kilaf dan dosaku
Bila kau meminta semua janjiku
Tiada alasan dapat kuberi

Dihadapan pintu cintaMu
aku datang mengeluh pilu
Bersimpuh sedih mengaku semua salahku

Bila kau tak memaafkanku
Kemana lagi harus mengadu
Hanya engkau tempat memohon
Ampuni aku

Diakui Asrizal Nur, puisi dan lagunya ini sungguh menggetarkan jiwa. Siapapun pasti akan menangis, “Dan memang sungguh luar biasa. Bait pertama saja sudah membuat hati hanyut pada perasaan mendalam. Pastinya ada getaran hebat terjadi pada diri seseorang yang melihat acara saya. Sehingga memberi kesan mendalam.”

Festival Gurindam ASEAN ditutup dengan pembacaan Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji oleh para tokoh antara lain : Marullah Matali Mantan Sekda DKI Jakarta, H, Kamsol Bupati Kampar, H.Abdul Wahid anggota DPR RI, Roby Kurniawan Bupati Bintan. Nahdiana Kadisdik DKI Jakarta, dan beberpa Penyair budayawan ASEAN antara lain : Rida K Liamsi, H.Erman Zaruddin, Mohd. Nasir, Umar Zein (Indonesia) Mohd. Rosli Bakir (Malaysia), Suriadi Sipan. Pada malam puncak ini juga diserahkan Piagam MURI kerberhasilan Perruas menerbitkan buku guru mencatat Rekor MURI sebagai buku dengan penulis terbanyak dunia,dan acara berakhir menyerahkan Anugerah ke beberapa pemenang.

“Konser ini sebaiknya ditonton, tidak hanya tontonan juga tuntunan. Pesan undangannya dari sekarang masih tersisa 40 tempat duduk lagi,” ajak Asrizal Nur untuk menikmati konsernya. (Kd/di)

Must Read

spot_imgspot_img

Related Articles