SKALAEKONOMI.COM. JAKARTA. Industri perfilman di daratan Cina terus menunjukkan kemajuan yang pesat. Salah satunya film animasi Ne Zha 2, berhasil meraih box office, negeri tirai bambu.
Film tersebut berhak menyandang menjadi film terlaris sepanjang masa karena melampaui pendapatan film The Battle at Lake Changjin yang sukses 2021.
Dalam waktu 8 hari 5 jam sejak pertama diputat di bioskop 28 Januari lalu, film ini telah berhasil mengungguli pendapatan film “The Battle at Lake Changjin”.
Platform penjualan tiket Maoyan merevisi box office Cina untuk “Ne Zha 2” menjadi 10,85 miliar yuan atau sekitar 1,51 miliar dolar AS.
Dengan begitu Ne Zha 2 menjadikannya film Cina pertama yang melampaui angka pendapatan total di atas10 miliar yuan.
Dengan pencapaian tersebut, “Ne Zha 2” telah mengokohkan posisinya di puncak sejarah sinematek Cina.
Pencapaian ini melampauhi film pendahulunya, “Ne Zha,” yang hanya meraup 5 miliar yuan. pada tahun 2019.
Film ini menggabungkan animasi menakjubkan dengan narasi yang berakar pada cerita rakyat, membawa penonton ke perjalanan emosional dengan memadukan antara aksi, humor, dan perasaan.
Alur cerita film tersebut melanjutkan kisah di film pertama (Ne Zha) dengan karakter mitologi Cina.
Film ini mengikuti Nezha dan Aobing saat jiwa mereka diselamatkan, namun bentuk fisik mereka hancur.
Dengan bantuan Taiyi Zhenren nan abadi, menggunakan Teratai Tujuh Warna untuk merekonstruksi tubuh mereka.
Kedua pahlawan tersebut harus menghadapi banyak tantangan.
Sequel cerita ini telah menarik banyak keluarga muda dan menjadikannya film ini disukai untuk semua umur.
Film Ne Zha 2 siap membuat gebrakan internasional sebagai jembatan budaya ke penonton global berupa gambaran kekayaan mitologi dan tradisi Cina.
Menurut analis Beacon Chen Jin, daya tarik film tersebut terlihat jelas dalam demografi penontonnya.
Film ini mampu membuat penonton bioskop menengah hingga rendah telah kembali ke bioskop berkat popularitas film yang beredar dari mulut ke mulut.
Analis film Maoyan, Lai Li menggambarkan film tersebut sebagai tonggak sejarah, khususnya di industri animasi Cina yang sedang berkembang.
Menurutnya, kesuksesan ‘Ne Zha 2’ telah menentukan arah kebijakan perfilman tahun ini dan potensi pertumbuhan pasar film Tiongkok di sisa tahun 2025 yang sedang berjalan.
Sementara, Sutradara Yang Yu, dikenal sebagai Jiaozi, menekankan bahwa kesuksesan internasional sinema Tiongkok bergantung pada daya tarik intrinsik dari karya itu sendiri.
Menurutnya, sebuah naskah, cerita, dan karakter yang terdapat di dalamnya dapat menggerakkan penonton di seluruh dunia.
(WB/*)